Senin 04 Oktober 2021
Kalibernews,-Sumedang – Bumi Kaler adalah rumah peninggalan Bupati Sumedang terkaya yang menjabat antara tahun 1836-1882. Rumah tersebut berada di Lingkungan Karaton Sumedang Larang atau Komplek Museum Prabu Geusan Ulun, Kabupaten Sumedang.
Bupati tersebut bernama Pangeran Suria Kusumah Adinata atau Pangeran Sugih. Dari namanya saja sudah dapat ditebak bahwa ia merupakan salah satu menak di tanah Priangan.

Dari pantauan detikcom, Bumi Kaler yang berada di Komplek Karatonan Sumedang Larang masih tampak terlihat rapih. Bangunan yang di dalamnya terdiri dari empat ruangan itu, masih tampak terlihat kokoh dan terawat

Perpaduan gaya arsitektur tradisional dan kolonial itu tampak kentara pada empat pilar yang menyangga di teras halaman rumah. Sementara bentuk atapnya masih bercirikan khas rumah adat Sunda.

Bumi Kaler dibangun dengan material rangkanya berupa kayu jati. Ruangan-ruangan dan kamar-kamarnya luas disertai jendela dan pintu-pintunya yang tinggi-tinggi.

Dari sekian banyak harta kekayaan Pangeran Sugih, Bumi Kaler menjadi salah satu peninggalannya. Rumah itu dulunya sebagai tempat tinggal beliau bersama 4 Permaisuri dari 31 istri yang dimilikinya.

“Pangeran Sugih memiliki 31 istri dan 4 permaisuri (termasuk di dalamnya), kalau permaisuri kebanyakan tinggalnya di komplek Karaton,” ungkap Nonoman Karaton Sumedang Larang (KSL) yang juga Ketua Pengurus Yayasan Nazhir Wakaf Pangeran Sumedang (YNWPS), Rd. Lucky Djohari Soemawilaga kepada detikcom, Minggu (3/10/2021).

Baca juga:
Percikan Sejarah di Gedung Bioskop Pasifik Sumedang
Lucky menyebutkan Bumi Kaler dibangun pada tahun 1850. Rumah tersebut saat ini sudah ditetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya bersama dua gedung yang ada di lingkungan Karaton, yakni gedung Srimanganti dan gedung Gendeng.

“Gedung Kaler sampai saat ini masih lestari dan bentuk keasliannya pun masih terjaga,” ujar Lucky.

Lucky mengungkapkan selain membangun Bumi Kaler (Utara), Pengeran Sugih juga membangun Bumi Kidul (Selatan). Namun bangunan tersebut telah hancur sejak masa Hindia Belanda.

“Makanya keberadaan bumi kidul sudah tidak ada lagi sekarang,” kata Lucky.

Selain bentuk dan bangunannya yang masih terlihat orisinal, Bumi Kaler yang memiliki empat ruangan itu, di dalamnya masih menyimpan peninggalan-peninggalan pusaka, diantaranya tempat tidur Pangeran Kusumah Adinata, Meja Kerja, Puade (tempat khitanan anak) dan peninggalan lainnya.

“Ada macan yang diawetkan, karena zaman dulu hobinya berburu, jadi diawetkan, di ruangan perpustakaannya ada beberapa tersimpan naskah tua, seperti manuskrip cariosan Prabu Siliwangi, manuskrip Kitab Waruga Jagat, manuskrip tentang tarekat, dan petuah-petuah keagamaan,” paparnya.

Lingkungan Karaton Sumedang Larang yang saat ini menjadi Komplek Museum Prabu Geusan Ulun memiliki 7 Bangunan Peninggalan, diantaranya gedung Srimanganti, gedung Gendeng, gedung Bumi Kaler, gedung Pusaka, gedung Gamelan, gedung Kereta dan bangunan Lumbung Padi.

“Gedung Negara juga dibangun oleh Pangeran Suria Kusumah Adinata pada 1850 namun sekarang fungsinya digunakan untuk kepentingan pemerintah,” ucapnya.
Sumber dilansir Detik.com.Pewarta ((( Kaperwil JB 3 )))
Editor ((( Kang KW )))

By DEDE KW

KALIBERNEWS.NET. merupakan Media SKU & Online yang berdiri pada tahun 2020 lalu di Kabupaten Badung, yang mempunyai moto, "" Berbicara fakta tanpa rekayasa "" merupakan Media lokal jawa barat yang sudah memiliki beberapa kepala perwakilan dan beberapa kepala biro di Indonesia,,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *