Kalibernews.net,- Empat Lawang,- Badan Anti Korupsi Nasional(BAKORNAS) Dewan Pimpinan Daerah kepulauan Nias Lembaga Swadaya masyarakat telah turun melihat fisik pekerjaan desa Gui-Gui kecamatan Mazo kabupaten Nias Selatan,pada hari sabtu tgl 6 November 2021 yang diduga kuat terjadi indikasi korupsi.
Menurut Pernyataan masyarakat setempat, bahwa kepala desa Gui-Gui sangat tidak transparan kepada masyarakatnya saat peralihan perencanaan fisik pengaspalan yang di biayai dari anggaran dana desa, malah menjadi rabat beton yang dilaksanakan.
Sedangkan pada saat penetapan anggaran yang di rencananya sebelumnya oleh masyarakat Gui-Gui dalam bentuk pembangunan pengaspalan 250 meter, setelah berhasil penetapan anggaran fisik, tiba tiba kepala desa merubah penetapan pembangunan fisik menjadi rabat beton dengan cara sepihak di undangnya atau yang pro dengan kepala desa Gui-Gui saat dilakukan penetapan kembali.
Hal yang sama disampaikan salah satu perangkat desa Gui-Gui (TH) saat tim temui di lapangan, menyampaikan.
“Saya salahsatu perangkat desa dan sekaligus sebagai tim pelaksana kegiatan (TPK). Sangat saya tidak tau awal mulai pekerjaan ini kapan di laksanakan, karena selama satu tahun ini kepala desa semua yang mengelolanya dana fisik tahun 2021 ini. Saya hanya atas nama saja tim dari TPK tetapi soal Rencana Anggaran Biaya (RAB) belum sama sekali saya terima, seperti apa gambar fisik dan seperti apa anggaran dalam fisik pembangunan pekerjaan dana desa tahun ini.
Sedangkan SK saya sebagai tim TPK tahun 2021 ini belum juga saya terima dari kepala desa sampai sekarang, pada hal saya di hunjuk kepala desa sebagai tim TPK tahun 2021 ini, sedangkan pada tahun 2020 saya juga sebagai TPK sudah ada SK yang diberikan kepala desa saat itu, tetapi tahun ini belum ada diberikannya, entah kenapa terjadi seperti ini.
Lanjutnya lagi, “Saya sebagai bagian tim TPK tahun 2021 ini, belum mengetahui seberapa banyak masuk bahan material seperti batu 3.5 maupun seberapa truk masuk pasir apalagi semen entah berapa zak di pakai dalam rabat beton ini, walaupun jabatan saya ada di TPK, belum saya ketahui karena tidak mau kepala desa memberitahukan kepada saya semua tentang anggaran fisik pembangunan dana desa tahun ini, yang parahnya lagi papan informasi Anggaran pendapatan belanja dana desa tahun 2021 ini aja belum ada, padahal sudah mendekati akhir tahun 2021.
Bebernya lagi, “Yang anehnya lagi, pekerjaan ini masa di pekerjakan anak anak di bawah umur padahal banyak masyarakat Gui-Gui yang ingin kerja tapi tidak semua diterima dalam pembangunan ini.
Saya lihat rabat beton ini, sangat tipis sekali semen pengecoran kurang dari sepuluh senti tinggi nya, hanya mencapai lima senti dari dasar, saya khawatir pembangunan ini besoknya lewat mobil truk udah pada hancur;,katanya.
kami masyarakat luas desa Gui-Gui yang rugi bila nanti tidak berkualitas pembangunan ini, apalagi campuran semen satu banding empat terbukti pada pengecoran yang sudah selesai itu sudah mulai pecah pecah bisa bisa pembangunan ini nanti belum seumur jagung sudah hancur. tuturnya.
saat awak media meminta konfirmasi kepada kepala desa Gui-Gui dilapangan tempat lokasi pekerjaan fisik dana desa, ungkapnya, Darisman Hulu, “saya sebagai kepala desa Gui-Gui di desa ini, sudah menjalankan aturan yang sesuai, soal anak anak yang kerja itu memang benar ada tapi mereka hanya membantu orangtua saja sebagai pekerja.
Apa yang di sampaikan oleh perangkat desa saya tadi memang benar sebagian tetapi tidak saya pakai lagi dia selama ini karena dia tidak menurut apa yang saya perintahkan saya tidak mau terhambat pekerjaan ini. tutupnya.
ketua DPD BAKORNAS kepulauan Nias yuli irama hulu mempertegas komitmen dari LSM Badan Anti Korupsi Nasional akan membuat laporan ke kejaksaan nias selatan setelah sudah melihat situasi pekerjaan fisik ini tidak sesuai prosedur operasi standar (SOP) kabupaten Nias Selatan, dimana dengan beberapa poin yang kita kumpulkan bukti-buktinya yang tidak sesuai standar pembangunanya.
- Pewarta (( Team ))
- Editor (( R R ))