Kalibernews,-Garut- Ribuan masyarakat Kabupaten Garut mendatangi gedung DPRD setempat, Rabu (5/1). Kedatangan massa lantaran resah dengan eksistensi organisasi Negara Islam Indonesia (NII). Mereka juga menuntut agar Bupati Garut, Rudy Gunawan mencopot salah satu anak buahnya karena diduga terafiliasi NII.
Ketua MUI Kabupaten Garut yang hadir dalam aksi tersebut, KH Sirodjul Munir mengatakan bahwa persoalan NII di Garut cukup pelik. Bahkan awalnya dinilai tidak diperhatikan serius oleh Pemda.
Meski begitu, diakuinya, MUI mengambil langkah mengumpulkan seluruh pengurus MUI kecamatan untuk melakukan pendataan kelompok intoleran dan radikal. Hal tersebut dikarenakan hasil investigasi yang dilakukan, seluruh kecamatan bahkan desa dan kelurahan telah disusupi NII.
“MUI juga sudah mengeluarkan fatwa terkait NII ini, yaitu fatwa nomor 4 tahun 2021 yang kesimpulannya bahwa ajaran NII ini bughot, haram dan wajib diperangi oleh negara. Mulai dari diinsyafkan, atau ditindak hukum, atau kalau belum bisa karena undang-undangnya tidak bisa menyentuh, maka undang-undangnya diamandemen atau diganti agar bisa menyentuh (NII),” bebernya.
Salah seorang warga yang hadir dalam aksi tersebut, Rian Muhammad Akbar (23) mengatakan bahwa aksi yang diikutinya adalah aksi damai. Ia mengikuti aksi tersebut karena prihatin dan resah.
“Sebelumnya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik juga sudah menyatakan bahwa ada pejabat di Garut yang terlibat NII,” terang Rian.
Dia berharap agar Pemkab Garut tidak menutup mata dengan hal tersebut, apalagi persoalan NII ini adalah isu nasional yang tidak bisa dibiarkan begitu saja.
“Sebelumnya juga tokoh agama Kabupaten Garut sebetulnya sudah mengingatkan jauh-jauh hari terkait hal ini, tapi ini seakan dianggap angin lalu,” ungkapnya.
Pewarta ((( Hernawati ))
Editor ((( Kang KW )))