Bandung-SMAN 1 Bandung Menggelar Firstival Di Sekolah. merupakan kegiatan amal untuk memberi ruang bermain sambil belajar bagi anak-anak panti asuhan
Ketua Pelaksana Firstival, Reyra Putri Sagita menuturkan, inti kegiatan ini adalah memberikan pengalaman baru bagi anak-anak untuk bermain sambil belajar. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak dari Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Malikul A’la dan Yayasan Panti Sosial Asuhan Anak (YPSAA) Yoyoh Maesaroh.
“Acaranya ada talent class, talent show , dan talkshow ungkap Pengurus OSIS SMAN 1 Bandung,(20/07/2023)
“Pada kelas bakat , lanjut Rey, anak-anak dibagi empat kelas untuk mempelajari hal-hal yang mereka sukai. Empat kelas tersebut adalah kelas menggambar, membuat kerajinan, menghias kue, dan public speaking Mereka dibimbing oleh volunteer dari anak-anak Smansa juga,” tutur siswa kelas XII IPS 2 ini.
Bagi Reyra dan kawan-kawan, Firstival adalah program baru.”Pas kami presentasikan, program ini sangat didukung oleh bidang kesiswan. Dari awal sampai sejauh ini alhamdulillah lancar dan kami melihat interaksi anak di kelas sangat puas,” ucapnya.
“Selain kegiatan amal, menambahkan, lagu pun sudah mengumpulkan uang donasi sejak Mei lalu. Total donasi yang terkumpul mencapai 10 juta rupiah. Hasil donasi ini akan kami salurkan ke panti asuhan, juga ada donasi barang, pakaian, dan buku,” imbuhnya.
Kepala SMAN 1 Bandung, Tuti Kurniawati pun sangat bangga kepada siswanya yang telah menyelenggarakan kegiatan Firstival. Ia menilai, kegiatan ini bisa memperkuat rasa empati para siswa pada lingkungan sekitar.
“Kami hanya ingin menumbuhkan karakter baik, salah satunya empati, peduli, dan berbagi kepada sesama dengan kemasan yang berbeda. Alhamdulillah enggak nyangka anak-anak bisa sekreatif ini,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, karakter berempati sangat penting dimiliki oleh siswa. Apalagi, ia menilai tingkatannya nomor dua setelah religius.
“Karena, jika tidak ada empati, nanti tidak ada saling menghargai, akan timbul konflik karena mudah tersulut. Nah, itulah pentingnya empati, bisa saling memahami dan menghargai,” terangnya.
“Tuti menambahkan, beberapa materi disampaikan oleh narasumber ahli yang dikemas menarik untuk anak-anak. Yakni, materi Kekerasan Anak oleh Koordinator Safeguarding dan Advokasi dari SOS Children’s Village Indonesia, Tri Lestari Dewi Saraswati dan Cita-Cita Anak oleh Konselor Umum Bidang Psikologi UPTD PPA Kota Bandung, Ratnafuri Mulia.
“Kepala LKSA Malikul A’la, Ramdani pun menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, inisiatif dari siswa ini merupakan terobosan baru untuk meningkatkan kualitas pengasuhan. “Jadi, sangat korelatif dengan program yang kami laksanakan. Insya Allah akan bermanfaat bagi anak-anak,” tuturnya.
Ia berharap, kegiatan ini jadi piloting di Jabar. Sehingga, banyak sekolah lain yang melaksanakan kegiatan amal bermain sambil belajar seperti ini.
(Pewarta Asep hidayat)