Garut,-Kalibernews.- Baru 3 Bulan Beres pembangunannya, berupa pembangunan Rehab 3 Ruang kelas belajar SDN Karyajaya 1, Kondisi 3 ruang kelas tersebut mengalami retak memanjang dari bawah hingga ke atas plapon, dengan diameter 1-2 CM.di 3 titik yang berbeda, entah apa penyebabnya??
Menurut Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Karyajaya Desa Mekarjaya Kecamatan Bayongbong Nunung martini.S.Pd.SD. saat dikonfirmasi Awak Media diruang kerjanya memaparkan, benar adanya bahwa SDN 1 Karyajaya Desa Mekarjaya. Bayongbong. Terjadi Retak retak, akibat Guncangan Gempa, Kamis 19, /10/2023. Sekira Pukul 10:30.Wib. memaparkan,bahwa sekolah dasar negeri 1 Karyajaya Desa Mekarjaya Kecamatan Bayongbong mengalami keretakan di tiga ruang kelas yang dijadikan ruang kelas 4,5,dan 6 keretakan diperkirakan berdiameter 1-2 Centi meter, memanjang dari bawah hingga atas, plapon, kejadian ini kami kerahui jumat pagi 20/10/2023, saat anak anak sudah masuk sekolah, kami punya keyakinan bahwa retaknya ke 3 ruang kelas ini disebabkan oleh, Gempa, yang terjadi Kamis malam, 19/10/2023, karena ada beberapa rumah warga sekitar sekolah, asa pula beberapa rumah warga masyarakat yang retak juga.
Kami punya keyakinan bahwa Kontur tanah yang diatasnya ada bangunan kantor, dan 3 ruang kelas, labil tanahnya, sehingga ketika ada Guncangan atau gempa, tanah goyang dan bangunan diatasnya, iku bergerak, termasuk Kantor perpustakaan juga mengalami hal yang sama , akan tetapi 3 ruang kelas yang tepat di depan kantor dan 3 ruang kelas, kondisinya, tidak, apa apa/utuh,.
Melihat kejadian tersebut pihaknya telah berkoordinasi dan melaporkan kepada Dinas Korwil Bayongbong, hingga ke Dinas Pendidikan, bahkan kemarin dari dinas dan BPBD, Kabupaten Garut sudah melakukan Assesment cek sekolah kami
Lanjut Kepala sekolah bahwa ketiga Ruang kelas belajar tersebut baru selesai rehab pembangunannya diakhir bulan Juli 2023, tapi walaupun bangunan baru, ketika kondisi tanahnya, labil, saat ada guncangan gempa otomatis tanah akan bergerak dan bangunan diatasnya ikut bergerak, imbuhnya, saat ini kami atas nama guru dan seluruh siswa siswa-siswi serta orang tua siswa merasa, waswas, dan mengalami ketakutan, apalagi saat nanti musim hujan tiba.
Harapannya, kepada pihak pemerintah KabupatenGarut, pemerintah provinsi Jawa Barat hingga Pemerintah Pusat, agar sekolah kami ini agar direlokasi ketempat yang aman, agar kami dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar menjadi tenang, saat ini kelas tersebut masih kami gunakan berhubung saat ini kami sedang melaksanakan UNBK, pungkasnya.
*** Redaksi ***