Garut,-Kalibernews.net,-//_Sunan Cipancar memiliki nama asli Prabu Wijaya Kusumah.
Ia sebetulnya merupakan seorang Raja dari Kerajaan Kertahayu atau lebih populer disebut sebagai Kerajaan Galuh Pakuan.
Dirinya juga masih merupakan keturunan dari Prabu Siliwangi.
Prabu Wijaya Kusumah dikenal sebagai Raja yang Sakti, Kuat, Pemberani dan tidak pernah tunduk kepada siapapun dan jenis makhluk apapun.
Akan tetapi Prabu Wijaya Kusumah juga merupakan seorang tokoh penyebar Agama Islam di Garut yang terkenal akan ketaatannya kepada Allah.
Padahal, ayahnya sendiri merupakan seorang penganut Agama Hindu. Namun, Prabu Wijaya Kusumah memilih untuk menjadi seorang Muslim dengan bimbingan dari Raden Kian Santang.
Selain itu, masa kepemimpinan Prabu Wijaya Kusumah juga bersamaan waktunya dengan masa kepemimpinan Sunan Gunung Jati di Kesultanan Cirebon.
Dalam satu kisah, Sunan Cipancar ini pernah diundang oleh Sunan Gunung Jati untuk pergi ke Cirebon.
Singkat cerita, Sunan Cipancar membawa sebuah Keris yang ternyata Berlafadz “Laa ikraha fiddin” (artinya tidak ada paksaan dalam agama), yang berhasil membuat Sunan Gunung Jati merasa takjub.
Sejak saat itu, Sunan Gunung Jati lantas mengganti nama daerah Galuh Pakuan menjadi Limbangan, yang artinya Sejajar atau Seimbang.
Karena Sunan Cipancar dianggap telah sejajar dengan Para Wali yang hadir saat itu.
Sumber : Jaya baya ( Juru Pelihara )
Editor : Gilang