MEDAN-Kalibernews.net. – Kami sebagai sebuah wadah tim relawan PAGAR Prabowo Gibran merasa kecewa dan sangat di rugikan secara immaterial atas apa yang di buat salah satu percetakan yang ada di kota Medan, Senin (29-1-2024).
Padahal sudah memesan beberapa pis spanduk deklarasi PAGAR Prabowo Gibran pada acara hari Minggu tgl 28 Januari 2024 jam 14.00 wib, ketika datang ke toko spanduk sekitar jam 14.00 wib para pengurus PAGAR UNRI pun berdiskusi dengan pihak percetakan agar memenuhi,dengan kata sepakat pihak percetakan tersebut sanggup untuk memenuhi permintaan pesanan, bahkan pengurus PAGAR pun langsung melakukan pembayaran cash sebesar RP. 191.000. Hal tersebut diungkapkan salah satu Relawan PAGAR UNRI Ahmad Anugerah SH.MH
Lanjut Ahmad tanpa adanya spanduk dan membuat kita sangat malu sekaligus kurang semangatnya masyarakat yang hadir, bahkan bingung serta banyak yang bertanya, kenapa spanduknya tidak ada, atau memang Relawan PAGAR tidak punya uang, sehingga acara Deklarasi PAGAR saja tidak pakai spanduk. Karnga dasar ini kita akan tempuh jalur hukum terhadap perusahaan spanduk tersebut karna ini menyangkut Marwah dan harga diri saya sebagai ketua dan tim dari relawan PAGAR UNRI Prabowo Gibran.
Hal senada diungkapkan Ketua PAGAR Sumatera Utara Adi Warman Lubis pada jam 19:30 Relawan PAGAR sudah kelokasi untuk ambil spanduk dan kita tanyakan ke pos satpam tersebut pihak satpam pun mengatakan tidak ada kita menelpon tidak di angkat, dan akhirnya beberapa menit kemudian pihak perusahaan marah-marah dengan narasi yang tidak pantas di ucapkan, dengan kata senonoh atas dasar itu kita sangat di rugikan baik Moral dan juga Materil. Rasanya Deklarasi yang kita buat tidaklah meriah tanpa ada Spanduk, karena spanduk adalah bentuk dukungan terhadap Paslon nomor urut dua Prabowo-Gibran, dan mengadakan deklarasi tanpa ada spanduk, membuat seluruh pengurus PAGAR UNRI merasa kecewa dan terkesan murahan”.
Lanjut Ketua PAGAR Adi Lubis juga mengucapkan ada beberapa spanduk, rincian 1 pis spanduk 1,5×2 meter 10 pis spanduk 1 M x 60 cm dengan itu pihak toko yang sudah di pesan mereka siap memenuhi pesanan kami dan juga berjanji pesan itu selesai, ketika pihak pengurus PAGAR bertanya kepada toko Grand Grafika jam berapa diambil pada yang di pesan, Demikian mereka juga mengatakan selesai pada waktu sore hari, setelah itu saat dikonfirmasi jam berapa tutup, mereka bilang jam 6 setelah itu saya tanyakan apabila saya terlambat jemput bagaimana dan pihak toko mengucapkan nanti kita titipkan di pos satpam.
Lanjut Ketua relawan PAGAR Adi Lubis dan seluruh pengurus kecewa atas sikap percetakan Grand Grafika yang ada di Jalan Veteran, karena pada hari Sabtu 27 Januari sekitar jam 14 00, padahal kami sudah datang ke toko Grand Grafika tersebut, untuk memesan beberapa pis sepanduk delekrasi PAGAR Prabowo Gibran, karena acaranya akan dilaksanakan Minggu tgl 28 Januari 2024. Padahal kami dari Relawan PAGAR sudah berdiskusi dengan karyawan toko tersebut, dan akhirnya sepakat dan mereka menyanggupi siap sore hari nya, dan akhirnya kita melakukan pembayaran cash ke kasir dengan kwitansi resmi dari pihak toko mereka.
setelah kita bayar, kita pun ada urusan dan kita kembali bertanya jam berapa tutup Toko, karena kita mau ke posko untuk pengambilan akribut, takut terlambat jemput, pihak karyawan Spanduk Grand Grafika bilang jam 6 pak tutupnya, tapi gampang nanti kalau bapak terlambat jemput kami titip di pos satpam, dan bapak tinggal ambil saja Spanduknya. Jadi, karena bahasa karyawannya yang meyakinkan, kami merasa lega.
Lanjut Adi sekitar jam 19 30 kami tiba di lokasi tempat Spanduk Grand Grafika, berjumpalah dengan penjaga Pos Satpam dan langsung bertanya kepada petugas satpam prihal spanduk, namun pihak satpam mengatakan tidak ada spanduk bapak di sini, dan akhirnya saya coba telepon anggota toko spanduk tempat kami pesan, namun berkali kali tidak ada respon dan saya sudah mulai panik, dan akhirnya saya ambil nota pembayaran dan lihat ada nomor telepon di nota, langsung saya hub berkali-kali namun tidak di angkat saya coba kirim pesan singkat, juga tidak di balas. Namun beberapa jam kemudian saya di telepon balik oleh pihak Grand Grafika, dan saya terkejut dengan bahasanya, bukan minta maaf tapi justru marah marah dan berkata kata kasar, dengan mengatakan “kamu siapa macam saya punya utang sama kamu”.
Lanjut Adi udah salah ngotot pula, kita konsumen sudah bayar, seharusnya dia berikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan, bukan main marah, mungkin dia merasa hebat karna dia kenal orang orang besar, jadi dia sesuka hati sama konsumen nya, ingat bahwa ini negara hukum, jadi tidak boleh ,semena mena dasar itu kita buat somasi melalui tim Kuasa Hukum kita dan kita akan tempuh jalur hukum baik itu pidana dan perdata karna kita sangat di rugikan baik materil maupun immaterial kami sudah malu atas kelakuan mereka yang anggap remeh atas pesanan kami dan saat kami adakan delakrasi Tanpa ada spanduk delakrasi satupun padahal kita sudah tempah 11 pis dan udah kita bayar cash terhadap perusahan percetakan tersebut. Kami bukan masalah uang, tapi harga diri Relawan PAGAR puk ikut jatuh juga, Deklarasi tanpa Spanduk itu sudah berkurang maknanya. Apalagi keduanya sudah jatuh, uang tiak kembali dan Deklarasi pun tidak bermakna, ibarat pepatah “Sudah Jatuh ke Timpa Tangga”.
Pertanyaannya…Apakah Perusahaan Spanduk Grand Grafika tidak mendukung Paslon 02, kita boleh beda pandangan dalam Pemilihan, Tapi janganlah disengaja seperti itu. Dan kita akan tempuh jalur hukum untuk hal ini sebagai ketua relawan PAGAR Prabowo Gibran dan tim kami sangat kecewa terhadap percetakan Grand grafik tersebut. ( Tim )