Maluku,-Kalibernews.net,-//-Yang menjadi penyebab kekerasan dalam internal pegawai puskesmas tanah goyang jumat lalu bermula dari dana jaminan kesehatan nasional (JKN) anggaran tahun 2024, bulan januari februari suda cair tetapi tidak di bagi untuk pegawai yang berhak menerima alasannya kepala puskesmas mau pinjam untuk biaya akreditasi.

Persoalan dana JKN tersebut sebelumnya sempat terjadi adu mulut antara staf dan kepala puskesmas irmawan marinda karena memaksa pinjam.

Tetapi sejumlah pegawai bersih keras menolak dan mendesak kepala puskesmas agar bagi uang tersebut mengingat hari raya idhul fitri 1445 H. suda dekat banyak kebutuhan.

Pertanyaan! dana JKN tahun 2023 november dan desember suda di pinjam mengapa harus mau pinjam lagi dana 2024? ini menimbulkan dugaan kuat bahwa dana tersebut bukan untuk biaya akreditasi puskesmas tetapi untuk kepentingan pribadi.

Irmawan dan wahab juga rupanya bermain di balik dana JKN januari februari tahun 2024 karena dana tersebut di pinjam dengan alasan untuk biaya akreditasi puskesmas tetapi kenyataannya mau mengembalikan uang yang di pinjam di salah satu masyarakat wilayah desa loki.

Sehingga kepala puskesmas irmawan marinda dan wahab patihua di duga kuat menipu pegawai.

Bukan saja itu tetapi ada apa dengan kepala puskesmas tanah goyang irmawan marinda membentuk tim bendahara akreditasi puskesmas tetapi yang belanja bukan bendahara melainkan kepala puskesmas dan bendahara JKN wahab patihua…

Kejadian itu sempat membuat bendahara akreditasi marah sampai meminta mundur sehingga sejumlah pegawai bertanya tanya inikah yang dinakan kepala puskesmas terbuka dengan anggaran?

Menurut salah satu pegawai puskesmas tanah goyang yang namanya tidak di sebut kepada media ini selasa 09.04.di wilayah desa loki kecamatan huamual kabupaten seram bagian barat (SBB),Maluku.

Mengatakan kasus kekerasan yang dilakukan oleh oknum bendahara JKN wahab patihua kepada korban darti marinda jumat lalu di duga kuat suda ada perencanaan.

Dan seakan telah di seting oleh kepala puskesmas sebab saat itu rapat suda selesai pegawai ijin pulang tetapi irmawan mengatakan tunggu sebentar bendahara mau bicara.

Anehnya oknum pelaku bukan bicara tapi malah mendekati korban kurang lebih 2M lalu melempar korban dengan bungkusan kertas berwarna hitam berisi uang puluhan juta dan mencekik leher korban.

Kejadian itu terlihat aneh sebab kepala puskesmas bukan melarang tetapi hanya diam menonton kemungkinan jika tidak ada teman teman pegawai yang membuka cekikan itu korban bisa meninggal ucapnya.

Tidak sampai di situ saksi lain juga menyampaikan bahwa uang JKN dua bulan terakhir november desember tahun 2023 di duga kuat telah habis di pake untuk kepentingan pribadi kepala puskesmas irmawan marinda dan bendahara JKN wahab patihua sebab bukti kwitansi jumlah dana tersebut sampai sekarang belum di perlihatkan kepada seluruh pegawai.

Bukan saja itu tetapi dana JKN dua bulan awal januari,februari tahun 2024 kata pinjam untuk biaya akreditasi puskesmas adalah alasan irmawan untuk mengembalikan uang pinjaman di salah satu masyarakat di wilayah desa lokki.

Pinjaman itu di sampaikan oleh masyarakat dengan bukti kwitansi sebesar Rp.43.000.000.

Hal itu beberapa pegawai suda kantongi bukti dan saksi sehingga sumber meminta kepada bupati seram bagian barat (SBB) agar segera evaluasi kepala puskesmas irmawan marinda dan bendahara JKN wahab patihua.

Sumber juga berharap kepada kapolres seram bagian barat (SBB) segera proses hukum oknum wahab patihua pelaku kekerasan perempuan darti marinda ucapnya. Tutup 10.04.2024.
Pewarta (kaperwil maluku).

By DEDE KW

KALIBERNEWS.NET. merupakan Media SKU & Online yang berdiri pada tahun 2020 lalu di Kabupaten Badung, yang mempunyai moto, "" Berbicara fakta tanpa rekayasa "" merupakan Media lokal jawa barat yang sudah memiliki beberapa kepala perwakilan dan beberapa kepala biro di Indonesia,,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *