Garut,-Kalibernews,-//- Dugaan Pungutan liar dengan dalih acara pelepasan siswa di SMPN 1 Pangatikan kini Berbuntut panjang.
Ramai di Beritakan sejumlah Media , Pernyataan dari Kepala Sekolah SMPN 1 Pangatikan.
menurut keterangan Kepsek SMP Negeri 1 Pangatikan Didi Rusnadi, S.Pd, M.Pd, saat di konfirmasi wartawan diruang guru, Didi menyampaikan, “pihak sekolah hanya mempasilitasi tempat. kegiatan perpisahan itu di kelola oleh ketua komite dan panitia, bagi pihak sekolah mempersilahkan jika mau menggelar acara di luar sekolah sekalipun mau di Salegar ( Rumah Makan ) itu biayanya sampai 12 Juta rupiah, kalau di sini ( sekolah ) kan gratis, silahkan awak media kalau mau konfirmasi terkait biaya perpisahan itu tanyakan kepada panitia dan komite,”ujarya.
Setelah menyampaikan jawaban klarifikasinya terkait keterlibatan sekolah dalam kegiatan perpisahan siswa kelas IX, ada bahasa yang nyeleneh dan kurang pantas disampaikan oleh Kepala SMP Negeri 1 Pangatikan dengan intonasi bahasa tinggi dan nampak raut wajah seperti menahan emosi, kemudian melontarkan beberapa kalimat langsung diucapkan dalam bahasa sunda “saya juga pernah jadi wartawan, jadi saya apal jero-jeroana wartawan lah kumaha” ( saya juga pernah jadi wartawan jadi faham dan tahu dalam-dalamnya wartawan itu bagaimana!! ).
Pernyataan Sang Kepala Sekolah Tersebut Memicu Sejumlah Sorotan dari Praktisi media dan Pendidikan.
Terkait dugaan Pungli acara Pelepasan Siswa SMPN 1 Pangatikan , Sejumlah Wartawan dan LSM Menyambangi kediaman Komite Sekolah untuk kofirmasi jumat 28 /06/2024 .
Abdul Basit Salah satu tokoh masyarakat yang juga komite Sekolah SMPN 1 Pangatikan saat di temui di kediamannya dengan ramah dan hanggat menyambut kedatangan Rekan Media dan LSM , Abdul Basit Memaparkan dulu saya wakil ketua komite Sekolah , namun karena sakit posisi tersebut di gantikan oleh Istrinya , saat pelepasan istrinya juga hadir , Beberapa wartawan juga sempat konfirmasi terkait pungutan biaya perpisahan, karena istrinya tidak tahu akan hal itu makanya wartawan diarahkan untuk konfirmasi ke Kepala Sekolah.
Kami pun menyayangkan statment Kepala SMPN 1 Pangatikan yang mungkin menyingung Wartawan yang meliput saat itu.
Basit Pun menjelaskan ketua Komite Sekolah SMPN 1 Pangatikan bukan istrinya , ketua komite Kang Dayu coba rekan rekan konfirmasi saja ke kang Dayu pungkas Basit .
Sejumlah Wartawan dan LSM pun kembali menyambangi Kediaman Dayu Samsulrizal
Kedatangan Wartawan dan LSM di sambut baik dan hangat , oleh Dayu Samsurizal dan menerima kami di Ruangan Utama rumahnya, di Depan saja sambut kang Dayu .
Wartawanpun menyampaikan maksud untuk konfirmasi terkait Statment dari Kepala SMPN 1 Pangatikan , bahwa biaya acara perpisahan di kelola oleh Komite Sekolah dan Panitia.
Perihal Acara Perpisahan Di SMPN 1 Pangatikan, Dayu Samsurizal selaku Ketua Komite Tidak Tahu Menahu , bahkan Bertemu Dengan Kepsek Saja Belum Pernah !! Jumat (28/06/24) .
Saya Bertemu saja belum pernah dengan kepala Sekolah ini, kalau kepala sekolah yang dulu selalu ada komunikasi, pemberitahuan dan Musyawarah untuk kepentingan Pendidikan di SMPN 1 Pangatikan.
Terkait perihal sikap dan uacapan dan bahasa yang terlontar, yang menyinggung para awak media dan dugaan pungli , senin akan saya konfirmasi ke Sekolah papar Dayu Samsurizal
Dari keterangan Dayu bahwasannya begitu kaget ko ada bahasa yang kurang pantas .
Perihal mengenai pungutan iuran untuk perpisahan kelas 9 , Dayu menjelaskan memang kurang tahu, kebutuhannya berapa RAB nya berapa .
“Jangankan di ajak musyawarah ,seperti dengan kepala sekolah yang terdahulu, selalu bertemu dan saling bertatap muka. Dengan Kepala Sekolah yang sekarang bahkan belum pernah bertemu , yang mana orangnya”. Jelasnya.
“Maka dengan kabar seperti itu ,memang tidak mengetahui ada musyawarah atau apa sebelumnya. Hanya sebatas undangan saja dan saya tidak ikut hadir waktu itu”.tegasnya.
Dikatakan pula mungkin nanti insaallah hari senin besok ,saya akan datang ke sekolah sekalian mau bertemu dengan Kepala sekolah yang sekarang .
Terpisah ketua Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) Serikat Amanah Rakyat ( SAR) menyampaikan
“Karena Komite Sekolah adalah sebuah badan yang dibentuk di lingkungan sekolah dengan tujuan untuk melakukan kegiatan pemantauan, pengawasan, serta memberikan masukan dan saran kepada kepala sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah”. Sudah sepantasnya segala sesuatu kebijakan di sekolah di musyawarahkan antara Pihak sekolah, Komite Sekolah dan Wali Murid .
LSM SAR siap melaporkan dugaan pungutan liar yang terjadi di SMPN 1 Pangatikan, barusan tadi kita bersama sama bersilaturahmi dengan Komite Sekolah SMPN 1 Pangatikan . pernyataan dari komite sekolah juga rekan rekan Media telah mendengar langsung , bahkan Komite Sekolah belum pernah Bertemu dengan Kepala Sekolah ini. Jangankan bermusyawarah antara Komite Sekolah dengan Kepala Sekolah , bertemu saja mereka belum, tentu ini harus menjadi Evaluasi bagi dinas Pendidikan , berikan sangsi tegas bila melanggar aturan. pungkas Lukman *** Sekjen DPD **