GARUT,-Kalibernews,-Kebanggaan bagi bangsa Indonesia ini bahkan diatur dalam Pasal 35 UUD 1945, yang menyatakan bahwa bendera Negara Indonesia adalah Merah Putih bahkan cara Pemasangan dan pengibaran bendera merah putih secara lengkap telah di atur dalam UU Nomor, 24 Tahun 2009 tentang bendera lambang negara dan lagu kebangsaan.
Pantauan Awak media Kamis 18/7/2024 melihat secara langsung tampak dihari kerja bendera Merah putih tidak dikibarkan diatas tiang bendera yang terpasang kokoh didepan kantor Urusan Agama Kecamatan Bungbulang, padahal semestinya setiap kantor pemerintahan secara aturan setiap hari kerja itu Harus dikibarkan tapi kenapa di depan KUA Kecamatan Bungbulang tidak mengibarkan bendera”
Hal ini membuat Ketua LSM GEMANTARA, TK Kecamatan Hendi Angkat bicara, bahwa kejadian itu sangat tidak bisa ditolerir dan tidak patut diikuti serta tidak layak dicontoh oleh masyarakat, kejadian tersebut menunjukkan bahwa kepala beserta pegawai KUA Kecamatan Bungbulang, tidak memiliki rasa Nasionalisme, terkesan juga tidak mencintai bendera merah putih bahkan sudah menganggap sepele keberadaan bendera Negara.
Padahal harga bendera itu tidak seberapa justru kenapa mereka yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil terkesan menganggap enteng hal tersebut, bahkan jika awak media mengkonfirmasi atau mempertanyakan terkait Keberadaan bendera merah putih yang tidak dikibarkan didepan kantor mereka, para PNS atau pekerja dinas terkait sering menyampaikan, ach pidana Oge bendera kudu jadi masalah, ingat untuk meraih kemerdekaan 78 tahun lalu berapa juta nyawa yang berkorban untuk indonesia merdeka dan ketika sudah tayang Atau naik pemberitaan di media mereka menganggap berita ecek ecek, murahan dan tidak berbobot juga tidak sedikit para birokrasi menganggap wartawan/jurnalis usil.
Mohon kepada Kepala Kementerian Agama Kabupaten Garut, hal ini harus menjadi catatan yang harus dievaluasi, jangan anggap bendera merah putih sebagai hiasan belaka, dan jangan beranggapan bahwa awak media yang menyikapi tentang keberadaan bendera merah putih itu, hanya mencari cari kesalahan dan permasalahan, pasti jurnalis yang disalahkan kenapa diberitakan.
Lanjut Hendi justru kita harus berterima kasih kepada awak media atau jurnalis yang mengkritik hal tersebut karena jika kita tidak ada mengkritisi kita tidak akan mengetahui kelemahan dan kekurangan kita Pungkas Hendi.
(Tim Liputan)