Papu Pegunungan-Kalibernews.net.-//-Ini adalah situasi yang tengah dihadapi, entah kalian sadar atau tidak, inilah hal-hal itu :
- Tanah Papua menjadi prospek sebagai basis militer hingga 2030.
- Dibeberapa Kabupaten di Tanah Papua memiliki konflik sosial dan identitas yang tidak dapat diselesaikan.
- Pengungsi OAP sebanyak 67.000 jiwa dari tahun 2018 belum kembali dari hutan belantara.
- Kampung yang menjadi tempat OAP diisi oleh orang dari luar Papua.
- Banyak bayi yang dilahirkan di hutan belantara tanpa bantuan media (nifas).
- Anak-anak usia sekolah yang putus sekolah atau tidak besekolah.
- Kepunahan OAP ada didepan mata.
- Tidak ada lapangan kerja bagi OAP, semua isi oleh orang yang berasal dari luar Papua.
- Ruang demokrasi ditutup dengan rapi oleh penguasa.
- Investor dari luar Papua masuk dengan paksa dan menginjak martabat masyarakt hukum adat.
- Tujuh wilayah ada Papua bukanlah tanah kosong.
- Pemekaran dilakukan di tujuh wilayah adat yang menjadi hak masyarakat adat.
- Tuduhan rasisme bisa berubah menjadi tuduhan makar yang mengakibatkan OAP menjadi korban hukum bertahun-tahun dibelakang teralis besi.
- Suara Mahasiswa, Aktifis dan Gereja dibungkam oleh penguasa.
- Setiap OAP yang memiliki hak memimpin atas Tanah Papua direbut dengan menggunakan uang.
(Pdt. Dorman Wandikbo)