Jakarta.-KALIBERNEWS.NET.-//-Lahan adalah salah satu yang primer menjadi kebutuhan pokok dan mendasar.begitu pentingnya pangan menjadi isu politik setiap masa pemilihan umum menjadi agenda kampanye politik menjadi visi misi calon kandidat presiden sebagai program unggulan dalam masa kerja selama lima tahun.
Bicara tentang pangan tidak lepas dari persoalan kebutuhan perut 281 juta rakyat indonesia yang perlu makan setiap hari,begitu krusial pangan dalam kehidupan ini,oleh sebab itu pemerintah harus memikirkan pentingnya ketahan pangan nasional,pangan yang telah ada dan di produksi dalam negeri.
Sebegitu urgensi pangan yang di produksi dalam negeri untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional dan menjadi bangsa indonesia mandiri dan berdaulat dalam posisi tawaran politik di mata dunia internasional.
Selalu ketergantungan impor beras asing membuat rakyat indonesia khususnya petani mengalami defisit akibat impor beras di masa panen raya harga anjlok,pupuk mahal dan langka ,akibat harga jual gaba petani yang murah kepada tengkulak membuat para pekerja bertani menurung dan jauh dari kata sejahtra.
Oleh sebab itu harus ada solusi atau politik will dari pemeritah untuk mengenjot anggaran APBN yang 3 % buat pertanian menjadi 10 % di APBN nasional karena mustahil dengan anggaran yang kecil kita bisa swasembada dan kedaulatan pangan ..kata pimpinan pusat Jaringangan Petani Persada Nusantara (JPPN) ketua umum Hasrat Tanjung kepada via media melalui Whasatappnya kemarin.malah dengan luas persawahan kita susut setiap tahun akibat pembangunan infrastruktur yang tidak terkontrol dan tidak terkendali.dengan luas sawah kita yang ada di perkirakan 7 juta hektar kita sudah bisa memberi makan rakyat indonesia yang 281 juta ini malah produksi beras kita bisa surplus, cadangan beras nasional dan bisa ekspor luar negeri.kata beliau dengan tegas harus ada perhatian dari pemerintah untuk kesehtraan petani.untuk apa buka lahan baru lagi lahan yang ada sudah cukup tegas beliau…..Darto Al Bana