**GARUT,-Kalibernews.net.-//-* – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Garut, Nurrodhin, menghadiri sekaligus menjadi narasumber dalam Musyawarah Daerah (Musda) ke-VII Pimpinan Daerah (PD) Pemudi Persatuan Islam (PERSIS) Garut. Acara yang bertemakan “Menguatkan Peran Pemudi PERSIS Sebagai Al-Mar’atu Ash Sholihah yang Berkhidmat pada Jamiyyah” ini berlangsung di Aula PD PERSIS Garut, Jalan Guntur Melati, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Minggu (04/05/2025).
Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Garut, Nurrodhin, membahas beberapa persoalan yang muncul di kalangan perempuan, salah satunya adalah isu kesetaraan gender.
Ia menyampaikan bahwa keinginan untuk menyetarakan antara laki-laki dan perempuan diperbolehkan dalam aspek sosial dan ekonomi, namun tidak dalam hal hakikat penciptaan.”Allah itu menciptakan manusia berbeda jenis laki-laki dan perempuan dan tidak bisa di situasinya diambil oleh semua,” tegas Nurrodhin.
Nurrodhin menambahkan bahwa kesetaraan gender yang dimaksud adalah kesamaan dalam kehidupan sosial, ekonomi, serta kesempatan yang dimiliki. Contohnya, pada masa penjajahan perempuan tidak diperbolehkan bersekolah tinggi, namun saat ini perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin sesuai dengan kemampuannya.
“Sehingga kita menangani apa itu kesetaraan gender artinya peran perempuan dalam kehidupan sosial, politik, ekonomi dan sebagainya termasuk budaya kita harus dalam posisi yang menyetarakan diri sesuai dengan kemampuan.
Bahwa kaum perempuan pun memiliki kemampuan seperti kaum laki-laki,” jelasnya.Nurrodhin juga mengingatkan akan adanya disrupsi di berbagai bidang yang harus diikuti dan dipahami agar tidak tertinggal.
Ia menekankan bahwa meskipun perempuan diciptakan setara dengan laki-laki dalam kadar dan takaran, hakikatnya keduanya memiliki perbedaan.”Kita kejar setinggi-tingginya apa yang menjadi hasrat kita namun jangan melupakan hakikat kita sebagai makhluk ciptaan,” pesannya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Pemudi PERSIS Kabupaten Garut, Anggi Rahmayani, menjelaskan bahwa Musda ini dilaksanakan setiap tiga tahun sekali sebagai momentum pergantian kepemimpinan. Tema Musda kali ini menekankan peran Pemudi PERSIS tidak hanya sebagai anggota organisasi, tetapi juga sebagai Al-Mar’atu Ash Sholihah (perempuan sholehah) yang berkhidmat kepada Jam’iyyah (organisasi).
Anggi Rahmayani juga menyampaikan apresiasi atas pemaparan materi dari Kepala Badan Kesbangpol mengenai penguatan ekonomi perempuan. Menurutnya, perempuan harus mandiri secara ekonomi.”Berdasarkan pemaparan materi dari Kepala Badan Kesbangpol mengenai penguatan ekonomi, jadi kita ini sebagai perempuan itu harus mandiri dari segi ekonomi.
Pemaparan dari Pak Nurrodhin menyatakan pihaknya mendukung pemberdayaan perempuan. Bahwa dimana perempuan itu memang harus mandiri dari segi ekonomi dan dalam segi apapun itu,” ujarnya.
Ia berharap Musda ini berjalan lancar dan menghasilkan ketua baru yang lebih baik, mampu membawa Pemudi PERSIS semakin maju, mempererat kerja sama dengan pemerintah, serta merangkul lebih banyak perempuan di Kabupaten Garut.
Anggi Rahmayani mengajak seluruh perempuan untuk bergabung dengan Pemudi PERSIS sebagai wadah yang tepat untuk mengembangkan bakat, minat, dan intelektualitas, tidak hanya dalam bidang dakwah, tetapi juga dalam kegiatan sosial dan ekonomi.”
Jadi Pemudi PERSIS merupakan wadah yang tepat untuk para perempuan dalam mengali bakat, mengasah minat dan melebarkan intelektual,” pungkasnya.Musyawarah Daerah ke-VII PD Pemudi PERSIS Garut ini diharapkan dapat menghasilkan kepengurusan dan program kerja yang semakin menguatkan peran perempuan dalam organisasi dan masyarakat, selaras dengan nilai-nilai Islam dan kemajuan zaman.—**-Diskominfo **