Kalibernews.net.Sukabumi,-//- 21 Mei 2025.Antusias warga pesisir dan nelayan tumpah ruah memenuhi kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu dalam peringatan Hari Nelayan Palabuhanratu ke-65, yang mengusung tema “Menjaga Adat, Merawat Laut, Menunai Berkah.
” Acara tahunan yang penuh semangat ini menjadi ajang pelestarian budaya sekaligus momentum penting memperkuat sinergi antara masyarakat, adat, dan pemerintah daerah.
Turut hadir Bupati Sukabumi, H. Asep Japar, yang secara langsung membuka acara bersama Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Sukabumi, H. Dede Ola. Kehadiran tokoh-tokoh penting tersebut menegaskan dukungan pemerintah terhadap sektor kelautan dan kehidupan masyarakat pesisir.
Dalam sambutannya, Bupati Asep Japar menyampaikan bahwa Hari Nelayan bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momen reflektif dan strategis untuk memperkuat jati diri budaya pesisir dan menghargai berkah laut yang tak ternilai.“Hari Nelayan bukan sekadar perayaan, tapi momentum untuk memperkuat identitas budaya pesisir serta mensyukuri potensi laut yang mubarokah.
Pemerintah akan terus hadir mendukung kesejahteraan nelayan dan pengembangan sektor kelautan yang berkelanjutan,” ujar Bupati.
Ia menekankan pentingnya pelestarian kearifan lokal serta pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan agar generasi mendatang tetap bisa menikmatinya.Sementara itu, Ketua DPC HNSI Kabupaten Sukabumi, H. Dede Ola, menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh pemerintah daerah.
Ia menyebut bahwa para nelayan berkomitmen menjaga laut dan adat sebagai bagian dari tanggung jawab kolektif.
“Kami para nelayan siap menjaga laut dan adat. HNSI akan terus mendorong modernisasi generasi nelayan muda agar sektor ini tetap hidup, berkembang, dan relevan dengan zaman,” jelas Dede Ola.
Puncak peringatan Hari Nelayan dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan seni tradisional seperti rangkong, hadroh, serta ritual laring sesaji ke laut sebagai bentuk penghormatan kepada alam dan warisan leluhur.
Acara ini mencerminkan kekuatan budaya lokal yang masih sangat hidup di tengah masyarakat.
Tak hanya itu, terdapat juga bazar hasil tangkapan nelayan lokal, pameran UMKM bahari, hingga lomba perahu rias yang menambah semarak suasana.
Berbagai stan memamerkan produk olahan laut dan kerajinan tangan khas pesisir yang menunjukkan potensi ekonomi kreatif maritim yang besar.Dalam kesempatan tersebut,
Pemkab Sukabumi juga memperkenalkan sejumlah program pendampingan nelayan serta penjajakan kerja sama investasi sektor kelautan. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur ekonomi pesisir, meningkatkan kapasitas nelayan, serta membuka peluang pasar yang lebih luas.
Apresiasi juga datang dari Reza Pahlepi, perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ia menilai Hari Nelayan Palabuhanratu berhasil menjadi agenda budaya lokal yang potensial dikembangkan ke skala nasional.“Ini bukti bahwa kekuatan lokal bisa bersinar.
Hari Nelayan Palabuhanratu mampu mengemas budaya, ekonomi, dan lingkungan dalam satu kesatuan yang menarik dan membanggakan,” ujarnya.
Acara ditutup dengan doa bersama serta penyerahan alat tangkap ramah lingkungan kepada kelompok-kelompok nelayan. Ini menandai komitmen bersama menuju praktik penangkapan ikan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Dengan antusiasme masyarakat yang tinggi, dukungan pemerintah yang nyata, serta sinergi antara budaya dan inovasi, Hari Nelayan Palabuhanratu 2025 tak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga langkah nyata menuju kesejahteraan nelayan dan kelestarian laut untuk masa depan yang penuh berkah. (Red)