Garut,_Kalibernews.net.-//-Bagian belakang rumah emak elah seorang lansia tunggal duafa rubuh, warga berinisiatif memperbaiki di kampung pangangonan RT 01 RW 10 desa simpen kaler kecamatan Limbangan kabupaten Garut. Rubuhnya terjadi di hari jumat 23 Mei 2025.
Hari sabtu 24 Mei 2024 bersama pak wawan suherman kades simpen kaler, pak asep yogi nugroho pendamping PKH Limbangan, pak Ali saepudin ketua PAC PDI Perjuangan kecamatan Limbangan menengok emak elah di rumahnya yang sedang diperbaiki warga.
Untuk emak elah saya memberikan tali asih sembako dan saya ikut bergotong royong sejuta rupiah yang saya titipkan ke ketua RW setempat.
Harapan saya Pemkab Garut bisa mengoptimalkan kolaborasi pendanaan dari CSR dunia usaha dan lembaga pengumpul dana umat Seperti BAZNAS untuk membantu lansia duafa seperti emak elah dan lansia duafa lainnya yang rumahnya sangat tidak layak huni.
Disperkim Garut juga segera membantu bahan bangunan untuk perbaikan rumah emak elah karena tahun 2025 ada anggaran pengadaan bahan bangunan untuk rumah rubuh dan kebakaran sebesar 1 milyar rupiah.
Struktur bangunan yang belum rubuh kondisinya mengkhawatirkan, karena berbagai sudut rumah sudah ditahan oleh bambu untuk menjaga keseluruhan atap rumah tidak ambruk. Semoga banyak pihak membantu emak elah.
Dalam kesempatan ini juga saya ingin mengomentari statemen ketua BAZNAS Garut Pak Abdullah Efendi yang menurut saya alergi terhadap kritik. Kritikan dari saya beliau balas dengan statemen bantuan dari BAZNAS tidak boleh ada irisan dengan partai politik.
Selalu wakil rakyat tentunya saya juga punya hak berpendapat akan kurang pekanya BAZNAS terhadap mereka yang miskin ekstrem dan mereka yang terkena musibah. Banyak nya ajuan permohonan bantuan dari pemerintahan desa dan kelurahan yang tidak di assesment awal, terlepas akan menerima bantuan atau tidak dari BAZNAS.
Pemkab Garut tiap tahun memberikan hibah 1 milyar ke BAZNAS Garut untuk operasional para pengurus BAZNAS Garut agar gercep dalam melakukan assesment kepada warga Garut yang miskin ekstrem maupun yang terkena musibah. Dalam setahun zakat yang dikumpulkan oleh BAZNAS Garut tidak kurang dari 10 milyar ( mungkin lebih), belum infaq dan shadaqah.
Perlunya ada transparansi disalurkan kemana saja dana umat yang dikumpulkan. Semua wakil rakyat berasal dari partai politik, jika kami turun bantu rakyat kemudian BAZNAS enggan membantu karena sudah dikunjungi oleh anggota DPRD yang berasal dari partai politik ini menjadi sebuah absurditas.
Ada fenomena yang tidak bisa dibantah oleh BAZNAS Garut, jika perintah Bupati tidak perlu menunggu seminggu BAZNAS memberikan bantuan sebesar 15 juta rupiah, contohnya untuk emak entih di kampung rancapaku desa cigagade Limbangan. Saya kirim pesan WA ke pak Bupati di tanggal 26 April 2025, kemudian pak Bupati meneruskan ke BAZNAS Garut dan alhamdulillah ditanggal 30 April 2025 emak entih menerima 15 juta rupiah dari BAZNAS Garut.
Namun untuk emak eja dari kampung jungkeyang RW 06 kelurahan margawati kecamatan Garut kota butuh waktu tiga tahun baru mendapatkan bantuan dari BAZNAS Garut sebesar 2,5 juta rupiah, itupun setelah emak eja ini viral.
Padahal lurah margawati sudah melakukan permohonan sejak 26 Agustus 2022.Saya juga pernah membantu adik husada al fatihah seorang anak kecil penderita cerebral palsu yang membutuhkan bantuan kursi roda di kampung Kicau RW 03 kelurahan cimuncang kecamatan Garut kota.
Ibu nena selaku orang tua adik husada di tahun 2024 sempat mendatangi BAZNAS Garut dan diberikan formulir. Formulir tersebut kemudian diisi permohonan bantuan kursi roda untuk anaknya. Tanda terimanya ada di tanggal 20 Agustus 2024.
Karena tak ada kabar berita ibu nena sambil menggendong anaknya 5 kali bulak balik ke BAZNAS Garut. Padahal adik husada ini berasal dari keluarga yang miskin, ayahnya menjual mesin jahitnya ketika adik husada mengalami kejang kejang. Mesin jahit ini sumber mata pencaharian orang tua adik husada.
Tak kunjung mendapatkan bantuan akhirnya bu nena menghubungi saya, dan saya berikhtiar kemensos RI. Alhamdulillah adik husada mendapatkan bantuan kursi roda dari kemensos RI. Sebagai wakil rakyat pun saya membantu kebutuhan sembako dan kebutuhan pampers untuk adik husada.
BAZNAS Garut perlu mencontoh BAZNAS Cimahi yang membantu warga cimahi yang rumahnya rata dengan tanah akibat kebakaran minimal 10 juta. Tahun 2024 ada 157 rumah yang kebakaran di kabupaten Garut, yang dapat bantuan dari BAZNAS rata rata hanya dapat uang kerahiman 500 ribu rupiah.
Tapi dari 157 rumah tersebut banyak juga yang tak dapat bantuan dari BAZNAS Garut. Rumah kebakaran itu membuat sebuah keluarga menjadi sangat miskin karena keluarga tersebut kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta benda.
Sekali lagi kepada ketua BAZNAS Garut jadikan kritikan itu untuk perbaikan pelayanan BAZNAS Garut kepada mereka yang duafa mereka yang lemah.** Redaksi ***