Garut,-kalibernews.net – Dengan adanya aksi pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan oleh Rasmus Paludan, politikus Denmark-Swedia,
Massa dari berbagai Elemen,seperti Ormas, Okp, Pesantren-pesantren,Masyarakat Kabupaten Garut,turun ke jalan memadati Alun-Alun sebagai titik kumpul,bundaran Simpang Lima, lanjut ke Gedung DPRD Kabupaten Garut. Rabu, 1/2/2023
Para peserta aksi bela Islam
mengecam keras aksi pembakaran Al-Qur’an tersebut. Lantas, tuntutan yang dibawa massa saat demo salah satunya agar Bupati Garut bersama Anggota Dewan mendorong tuntutan umat Islam Kabupaten Garut agar memutus hubungan kerjasama dengan Denmark-Swedia.
Dalam orasinya, para orator dari perwakilan Pesantren, Ormas, Okp dan yang lainya mengatakan Jelas-jelas pemerintah Swedia mendukung dan memfasilitasi pembakaran Al-Qur’an. Pemerintah Swedia mendukung pembakaran Al-Qur’an, kata orator di atas mobil komando saat aksi di depan alun alun Garut yang di lanjutkan di bundaran simpang lima tersebut.
Selain itu, massa peserta unjuk rasa juga menuntut agar pemerintahan Swedia untuk menangkap pelaku pembakaran Al-Qur’an. Mereka mengecam keras aksi pembakaran Al-Qur’an tersebut.
“Kalau pemerintah tidak menangkap dan menghukum pembakar Al-Qur’an kita akan aksi terus, siap aksi lagi? Kita tuntut kepada pemerintah kita agar tidak hanya mengecam pelaku pembakaran Al-Qur’an. Kita tekan kepada pemerintah kita, untuk putus hubungan diplomat kita. Kita juga meminta agar Dubes Swedia diusir,” ucap orator.
Pewarta (sumpena/Agus)
Editor (( KW 01 ))