*GARUT,Kalibernews.net.-* – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Garut menggelar selana dua hari Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengolahan dan Analisis Data dengan tema “Guna Mendukung Strategi Pengentasan Kemiskinan melalui Model _Crosscutting_ Perencanaan Pembangunan”, di Ballroom Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin (10/07/2023).
Kepala Bappeda Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, menyampaikan ada beberapa variabel yang akan dibahas dalam Bimtek ini yaitu terkait variabel data, variabel yang mendukung pengentasan kemiskinan, dan variabel model yang akan digunakan dalam pengentasan kemiskinan yaitu model _crosscutting_.
“Nah, segala sesuatu ini kita awali dengan perencanaan yang baik yang sesuai dengan kebutuhannya, baik itu untuk perumusan rencana program dan kegiatan kita tahun 2024, maupun untuk dijadikan sebagai alat evaluasi bagaimana pelaksanaan program dan kegiatan yang berkenaan dengan penanganan kemiskinan dengan menggunakan model _cross cutting_ di tahun 2023 yang sedang berjalan sekarang ini,” ujar Didit.
Sehingga, imbuh Didit, kegiatan Bimtek ini akan diawali dengan materi terkait bagaimana mengolah data hingga bagaimana menganalisis data. Bahkan, dirinya menitipkan pesan kepada penyelenggara maupun narasumber dari Program Magister Ekonomi Terapan Universitas Padjadjaran untuk meningkatkan kapasitas perencana atau pelaksana yang berhubungan dengan tugas dan fungsi perencanaan di perangkat daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut terkait pengolahan dan menganalisis data.
“Tapi saya titipkan khusus juga bagaimana mengumpulkan datanya, dari mana sumbernya, kapan waktunya, sifatnya data seperti apa saja, cara mendapatkan data itu juga seperti apa, supaya data itu benar-benar tepat untuk dijadikan dasar perencanaan, dasar perumusan, atau formulasi kebijakan publik ataupun pengambilan keputusan, jadi _system support_ terhadap perumusan kebijakan itu benar-benar harus berbasis data,” ucapnya.
Oleh karenanya, dari Bimtek ini, pihaknya ingin mengajak perangkat daerah agar tidak lagi berbicara mengenai konsep, gagasan, ide, ataupun rencana yang tidak didukung oleh data yang akurat.
Adapun _output_ yang ingin dihasilkan melalui Bimtek ini, lanjut Didit, pihaknya ingin melihat bagaimana _updating_ data perangkat daerah dari sisi pengumpulan datanya.
“(Kan) mereka punya data, kemudian mereka punya hasil atau dokumen hasil pengolahan data, baik itu data nanti yang dipilih dan dipilah berdasarkan kepentingannya berdasarkan tafsirannya,” imbuhnya.
Data yang sudah bisa, kata Didit, disajikan dalam bentuk informasi yang harus mudah dibaca oleh semua orang, terlebih juga oleh para perumus kebijakan atau pengambil keputusan di pemerintah daerah itu.
Adapun tindaklanjut dari Bimtek ini, kata Didit, pihaknya akan bersinergi dengan perangkat daerah terutama Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Garut sebagai _leading sector_ terkait data ini. Terlebih, menurutnya saat ini Diskominfo Garut sedang merintis _smart city_ dan juga sedang membangun Garut Satu Data.
“Saya kira sekarang kita akan menuju Garut Satu Data, kita akan menuju sistem pemerintahan berbasis elektronik, kita juga akan mendukung perwujudan _smart city_, ya melalui kegiatan-kegiatan yang bersinergi semacam ini,” pungkasnya.
Sumber (( Diskominfo))
Editor (( 01 ))