Kamis 01 April 2021
Kalibernews.net Tulang Bawang–
Sebagai Seorang Kepala Kampung Pemegang Jabatan Publik Sudah sepatutnya Memberikan Contoh Dan Teladan Bagi masyarakatnya dan Khalayak Ramai.
Tapi lain halnya Dengan kepala Kampung Panggung Mulya Kecamatan Rawapitu Tulang Bawang Lampung, Rabu 31/03/2021 Sekira Pukul 11 Siang. Dewa Alit Gede Astawa Sa’at dikunjungi Wartawan Jayapost tv bersama tim, yang bermaksud untuk mengkonfirmasi beberapa temuan dilapangan dalam penggunaan Dana Desa Tahun anggaran 2020.
Dewa Alit, Menunjukkan sikap arogan dan sangat tidak pantas dilakukan seorang pejabat publik, Sangat di sayangkan sekali sikap seorang pejabat yang tidak memahami Undang Undang Tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) UU no14 tahun2008 dan melanggar Undang Undang Tentang Pers UU No 40 tahun 2009.pasal 18 Ayat 1 Menghalang – halangi Tugas Wartawan.
Sebagai pejabat Publik yang Menggunakan Dana APBD dan APBN Sudah Sepatutnya memberikan ruang publik untuk meng akses informasi baik secara langsung dan tidak langsung.
Budi Darmawan wartawan jayapost menyampaikan kepada media ini tentang perlakuan kepala kampung dewa alit yang sangat arogan dan layaknya seorang jagoan di hadapan para tamu undangannya, dalam acara pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Dalam acara pembagian BLT Tersebut Dihadiri Dari pihak Kecamatan Camat I Putu Dada Beserta Stap, Hadir Juga Babinkamtibmas Kampung Panggung Mulya, Babinsa dan aparatur Kampung lainnya. Setelah pembagian BLT selesai budi darmawan meminta waktu untuk konfirmasi Kepada Dewa alit (Kepala Kampung) boleh jawabnya.
Budi Beserta rekannya hendak memulai percakapan dan izin merekam Tiba tiba secara sepontan Dewa alit kepala kampung panggung mulya mencak mencak emosi tidak terkontrol bahkan terkesan meremehkan wartawan yang hendak konfirmasi kepadanya, “Saya ini kepala kampung, banyak urusan Banyak yag saya urus bukan kayak kamu”. Cetusnya sembari menunjuk nunjuk kearah wartawan yang hendak konfirmasi.
Pada sa’at kejadian babin kamtibmas berusaha melerai dan bagun dari tempat duduknya, kemudian stelah marah marah dewa alit pun pergi meninggalkan balaidesa bersama isterinya. Camat I Putu Dada sempat berbicara kepada budi dan rekan rekan dia mengatakan “Kepala kampung punya hak jawab jadi kalau dia tidak mau bicara tolong di hormati”, Ucapnya.
Statement Camat ini Tidaktepat Menurut Budi, “hakjawab itu kita berikan apabila dalam pemberitaan kami kurang tepat”. Ujarnya Dan Budi sangat menyayangkan sikap camat yang tidak bisa memberi arahan yang baik kepada bawahannya dalam wilayah kepemimpinannya selaku camat.
Dalamhal ini Budi Berharap kepada Instansi terkait atau aparat yang berwenang agar bisa mendisiplinkan kepala kampung yang arogan sepertiini, “saya berharap kepada instansi terkait dan aparat yang berwenang bisa mendisiplinkan pejabat publik yang seperti ini, agar tidak ter ulang lagi dan jadi pelajaran bagi para oknum pejabat pulik yang berhubungan langsung dengan insan pers yang mencari informasi untuk Publik”, tutupnya.
Pewarta ((((sapri))))
Editor ((( Kang KW)))