Jumat 9 April 2021
Kalibernews.Labuha —
PELATIHAN/ BIMTEK
Aplikasi Elektronik Human Development worker ( eHDW)
Konvergensi atunting Cluster kecamatan Kasiruta barat, obitimur dan bacan timur tengah kabupaten Halmahera Selatan .
Tema: UPAYA PENCEGAHAN STUNTING BERBASIS ANDROID; MENOPANG LAYANAN INTERVENSI GIZI MASYARAKAT.
HOTEL. JANISY ,9 -11 APRIL 2021.
Labuha.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan yang pada kesempatan itu diwakili Kabid Kesehatan Masyarakat, Aslima Kasuba menyampaikan, pihaknya senang dan memberikan apresiasi kepada penyelenggara kegiatan kepada teman- Tenaga Ahli pendamping Desa tingkat Kabupaten karena meskipun bukan orang kesehatan, tetapi karena dengan itikad baik dengan niatan yang sama guna menekan angka stunting di kabupaten Halmahera Selatan.
Ia menambahkan, bahwa kegiatan kegiatan Bimtek seperti ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan. Selama ini fokus pelaksanaan kegiatannya sosialisasi stunting dan bagaimana cara menanggulanginya.
Pihaknya mengapresiasi seluruh desa, khususnya di tiga kecamatan yang berpartisipasi pada kegiatan ini. sebenarnya kegiatan ini berskala komprehensif, untuk wilayah kab.Halmahera Selatan sejak tahun 2018 sudah menjadi lokus stunting dan terhitung sudah 3 tahun berjalan.
Sementara itu, Kabid Kesehahatan masyarakat Aslima Kasuba, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi terkait konvergensi stunting Halmareha Selatan.
Kita sejak di tetapkan sebagai lokus, kami bergeraknya sangat konvergensi. Barangkali dinilai amat konvergensi sehingga, kita diapresiasi oleh regional timur di Ambon. Kemudian tingkat provinsi, selama berjalannya lokus stunting di Kabupaten Halmahera Selatan. Dengan pelaksanaan kegiatan Hari ini juga bagian dari bukti kongkrit upaya konvergensi stunting di wilayah kab.Halmahera Selatan,
Terkait langkah-langkah strategis dari dinas sendiri selama ini,adalah tahapan perbaikan, penguatan intervensi spesifik, penguatan intervensi sensitif, itu sudah dilakukan selama beberapa tahun berjalan. Meskipun belum semua tersentu penanganannya, tetapi kami dari dinkes akan tetap berupaya terus menerus untuk melengkapi konvergensi stunting.
Untuk dinas sendiri terkait data stunting dari tahun ke-tahun kemarin sudah kami dibenahi, serta dilakukan evaluasi bersama SKPD. Grafiknyamenurun dari mulai Riskesdes tahun 2013 kita 34,5% hingga 2019 mengalami penurunan menjadi 14% melalui aplikasi pencatatan pelaporan NPP GPM. Tahun 2020 turun lagi cuman penguatan lebih kepada desa. ” Saat ini yang kami harapkan kepada desa agar lebih jelih melihat intervensi sensitifnya.
Edi Udin (koordinator TPP P3MD Kab. Halmahera Selatan) ia menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan Bimtek seperti ini agar kader-kader yang mendapat penguatan pada kegiatan ini, bisa maksimal dalam melakukan pemantauan terhadap gizi masyarakat, terutama terhadap ibu hamil, anak usia 2 tahun sampai 6 tahun. Karena dari hasil pemantauan, data -data yang diinput diaplikasi dapat digunakan oleh lintas sektor. Hal ini karena, ada dashboard kabupaten yang bisa dilihat oleh semua lintas sektor yang akan memberikan informasi kepada dinas terkait,yang barkaitan dengan kondisi kesehatan sehingga lintas sektor ada perhatian serius untuk melakukan intervensi penanganan dan penanggulangan stunting di desa.
Dengan adanya aplikasi eHDW ini diharapkan akan mempermudah tugas kader dalam menyajikan data yang valid sesuai dengan wilayah tugas masing-masing. Tentunya kerjasama yang baik antara kader, KPM (Kader Pembangunan Manusia) dan Pemerintah desa serta instansi terkait sangat berpengaruh terhadap laporan data yang dibutuhkan guna pencegahan stunting.
(Id/SK)
Pewarta.((( Samsudin )))
Editor (( Kang KW )))