GARUT.-Kalibernews.net.-//8– Polemik terkait kondisi rumah seorang janda di Desa Jatiwangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, akhirnya menemukan titik terang.
Camat Kecamatan Pakenjeng didampingi Kepala Desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Ketua LPM, Ketua RT dan RW Kampung Cijulang Desa Jatiwangi, turunya Camat dan jajaran /Tiga Filar Desa Jatiwangi Minggu (23/11/2025) langsung mengunjungi pemilik rumah.
Kehadiran Camat dan jajaran Kepala Desa langsung menuju kerumah kediamannya Ibu Enung tampak dilokasi keluarga besar ibu Enung dan anak anaknya serta perempuan inisial N dan suaminya yang merupakan adik dari pemilik rumah, N seorang perempuan yang bikin video dan menyebarkan Video dalam akun tiktok & Facebook milik pribadinya.
Isi dari Video yang disebarkan berupa perdebatan antara kepala Desa dan salah seorang warga tentang adanya dugaan pembiaran rusaknya rumah milik kakanya menurut N dalam video diakibat adanya pembiaran dari pemerintah Desa, sehingga memicu argumentasi antara Ketua RW dan Kepala Desa dengan perempuan inisial N, sudah menjust bahwa kepala Desa diduga gak becus urus warganya, Namun dalam Video tersebut Viral dengan narasi bahwa kepala Desa dan ketua RW telah Intimidasi warganya, sehingga membuat reaksi pro-kontra Netizen/Buzzer di media sosial.
Kehadiran Camat, Kepala Desa dan jajaran mendapatkan pantauan langsung dari Pimpinan redaksi Kalibernews.net sekaligus Ketua DPD IWOI Kabupaten Garut Dede Kw, perwakilan media Tribuncakranews.com Hendi Heryana, dan Ketua MPP Merah Putih Priangan, Ceng Dzanu Suasana pertemuan sempat tegang di awal, namun akhirnya berubah menjadi mediasi terbuka yang dihadiri keluarga dan warga sekitar.
Pertemuan ini menjadi langkah penting untuk meredam polemik yang sebelumnya mencuat setelah sebuah video Viral yang menunjukkan perdebatan panas antara Kades dan seorang warga yang menilai pemerintah desa lamban merespons kondisi rumah janda tersebut yang hampir roboh.
Dalam momen mediasi tersebut, perempuan yang sebelumnya terlibat adu mulut dalam video akhirnya menyampaikan klarifikasi permohonan maaf kepada kepala Desa Jatiwangi dan Jajaran, kepada Camat Kecamatan Pakenjeng, dengan apa yang telah dilakukannya membuat dan menyebar luaskan Video di media Sosial, permintaan maaf tersebut disampaikan hadapan semua pihak.
Ia menegaskan bahwa peristiwa itu Tidak bermaksud untuk membuat kesalahpahaman/konflik “Ini murni kesalahpahaman dan miskomunikasi. Saya atas nama pribadi dan keluarga sekali lagi memohon maaf kepada Pak Kades bila ada perkataan yang menyinggung,” ujarnya.
Dalam pernyataan terbuka Pernyataan tersebut disampaikan langsung di hadapan perangkat desa, unsur kecamatan, dan warga yang hadir.Menanggapi klarifikasi itu, Kepala Desa Jatiwangi menunjukkan sikap terbuka.
Ia mengapresiasi permintaan maaf tersebut dan mengakui adanya keterbatasan desa dalam menangani sejumlah kebutuhan mendesak akibat terbatasnya anggaran.“Kami pasti memaafkan, dalam kesempatan itu pula kepala Desa Jatiwangi dan Jajarannya memohon maaf pula kepada seluruh keluarga dan warga masyarakat, atas apa yang telah dilakukan,
Kejadian ini agar menjadi pembelajaran bagi kita semua, mungkin kita semua saling egois dan saling klaim merasa benar, semoga kedepannya aka n menjadi evaluasi bagi kami. Mungkin selama ini pelayanan kami belum maksimal, itu karena keterbatasan anggaran,” katanyaIa menegaskan bahwa pemerintah desa sejak awal tidak mengabaikan persoalan tersebut.
Kita juga ambil hikmahnya karena setelah kasus ini viral, ada beberapa bantuan baik dari pemerintah kabupaten dan provinsi mulai bergerak. Akan tetapi kejadian ini jangan terulang lagi“Awalnya terlihat seperti musibah, tapi ternyata menjadi berkah. Wakil Bupati sudah menyampaikan bantuan, dan besok (Senin) tim dari provinsi akan turun,” tambahnya.
Allhamdulillah mediasi ini berlangsung kondusif, diharapkan menjadi penutup polemik sekaligus awal dari langkah nyata perbaikan rumah warga tersebut, serta memperkuat komunikasi antara pemerintah desa dan masyarakat.”Pungkasnya.*** Redaksi ***